Famura (Bahasa
Inggris: Blunderbuss) adalah senjata api kuno yang banyak dipakai oleh para
prajurit Nias pada abad ke-19. Famura termasuk senjata berkaliber besar,
bentuknya menyerupai pipa dengan ujung laras yang mengembang.
Senjata ini
sangat efektif untuk pertempuran jarak dekat. Famura di Nias, pada gagangnya
dihiasi dengan ukiran yang indah untuk menambah nilai magis dan kewibawaan bagi
senjata tersebut.
Di daratan
Sumatra juga dikenal senjata serupa yang disebut Pemuras. Kemungkinan besar
istilah Famura diambil dari kata ini.
Amunisi
Amunisi yang
digunakan Famura, biasanya berupa peluru bundar dari timah atau logam lainnya
dan belum memakai selongsong. Bubuk mesiu dan peluru dimasukan kedalam laras
Famura, lalu ketika pelatuknya ditarik, bubuk mesiu berfungsi sebagai pencetus
ledakan yang akan mendorong amunisi keluar. Karena akurasinya yang tidak
terlalu baik, Famura lebih banyak digunakan untuk pertahanan.
Sejarah
Famura
kemungkinan besar berasal dari pertukaran dengan para pedagang Portugis dan daratan
Sumatra (Aceh). Namun kemudian orang Nias juga mulai membuat senjata semacam
ini terutama masyarakat di daerah To’ene, Nias Selatan. (NS1)
No comments:
Post a Comment