Seperti halnya bidang-bidang kegiatan yang lain, akuntansi
juga mempunyai bidang-bidang khusus sebagai akibat dari perkembangan zaman.
Kecenderungan untuk spesialisasi disebabkan oleh perkembangan perusahaan,
timbulnya sistem perpajakan baru dan bertambahnya pengaturan-pengaturan
pemerintah terhadap kegiatan perusahaan, kemajuan teknologi dan pertumbuhan
ekonomi adalah faktor-faktor yang telah mengharuskan akuntan untuk memperoleh keahlian
yang tinggi dalam spesialisasi tertentu.
Akuntansi Keuangan (financial accounting).
Akuntansi Keuangan (financial accounting).
Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit
ekonomi secara keseluruhan. Ia berhubungan dengan pelapporan keuangan untuk
pihak-pihak di luar perusahaan. Oleh karena pihak-pihak di luar perusahaan yang
mempunyai banyak kepentingan, maka laporan yang dihasilkan bersifat serba guna
(general purpose). Hal yang penting untuk diperhatikan dalam penyusunan laporan
keuangan untuk pihak-pihak ini adalah aturan-aturan yang telah disetujui
bersama. Aturan-aturan itu disebut prinsip-prinsip akuntansi. Adalah merupakan
kewajiban perusahaan untuk mengikuti prinsip-prinsip tersebut dalam menyusun
laporan mengenai posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan kepada pihak-pihak
di luar perusahaan.
Akuntansi Pemeriksaan
(auditing).
Bidang ini berhubungan dengan pemeriksaan secara bebas
terhadap laporan yang dihasilkan oleh akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama
dari dilakukannya pemeriksaan adalah agar informasi
akuntansi yang disajikan
dapat lebih dipercaya, namun terdapat tujuan-tujuan lain yang dapat dicakup.
Misalnya, memastikan ketaatan terhadap kebijakan, prosedur atau peraturan serta
menilai efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan. Konsep yang mendasari
akuntansi pemeriksaan adalah obyektivitas dan independensi dari pemeriksa. Di
samping itu kerahasiaan serta pengumpulan bukti-bukti yang cukup dan relevan
juga merupakan konsep dasar yang dianut dalam pemeriksaan. Pengumpulan
bukti-bukti pemeriksaan yang cukup dan relevan tadi dilakukan melalui pengujian
terhadap catatan-catatan akuntansi dan prosedur-prosedur pemeriksaan lainnya.
Dalam melakukan pemeriksaan, akuntan tunduk pada norma-norma pemeriksaan dan
kode etik akuntan. Pemeriksaan akuntansi merupakan jasa utama yang diberikan
oleh akuntan publik. Di samping akuntan publik, perusahaan-perusahaan besar
umumnya memiliki pegawai yang bekerja sebagai akuntan intern atau pemeriksa
intern (internal auditor). Salah satu tugas utama dari pemeriksa intern adalah
menentukan sampai sejauh mana tiap-tiap bagian dalam perusahaan telah mematuhi
kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan oleh manajemen perusahaan.
Akuntansi Manajemen
(management accounting).
Akuntansi yang bertujuan utama menghasilkan informasi untuk
kepentinngan manajemen. Jenis informasi yang diperlukan dalam manajemen dalam
banyak hal berbeda dengan informasi yang diperlukan pihak luar. Beberapa
kegunaan dari akuntansi manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan,
memonitor arus kas dan menilai alternatif dalam pengambilan keputusan. Kegunaan
akuntansi manajemen dalam pengambilan kepputusan dapat dilihat , misalnya dalam
hal penetapan harga jual, metode produksi, investasi dan pembelanjaan. Dalam
menghasilkan informasi yang diperlukan, akuntansi manajemen tidak membatasi
diri pada data historis saja, ada kalanya digunakan data yang baru terjadi dan
bahkan data taksiran di masa datang. Di samping itu, akuntansi manajemen dalam
memecahkan masalah-masalahnya kadang memerlukan bantuan disiplin ilmu yang
lain, misalnya teori organisasi, ilmu perilaku (behavirol sciences) dan teori
informasi.
Akuntansi Biaya (cost
accounting).
Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya,
terutama berhubungan dengan biaya produksi suatu barang. Tetapi perhatian yang
makin meningkat mulai diberikan atas biaya distribusi. Fungsi utama akuntansi
biaya adalah mengumpulkan dan menganalisa data mengenai biaya, baik biaya yang
telah maupun yang akan terjadi. Informasi yang dihasilkan berguna bagi
manajemen sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan dan
bermanfaat untuk membuat rencana di masa mendatang.
Akuntansi perpajakan
(tax accounting).
Laporan akuntansi yang digunakan untuk tujuan perpajakan
berbeda dengan laporan untuk tujuan lain. Hal ini disebabkan oleh berbedanya
konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan, metode pengukuran dan cara
pelaporan. Untuk tujuan pajak, konsep tentang transaksi dan kejadian keuangan
serta bagaimana mengukur dan melaporkannya ditetapkan oleh undang-undang. Oleh
karena setiap perusahaan akan selalu berurusan dengan masalah perpajakan, maka
seorang akuntan perlu mengetahui konsep, metode dan cara pelaporan untuk
perpajakan tersebut. Di samping itu peraturan perpajakan mempunyai pengaruh
yang besar terhadap keputusan usaha yang akan dilakukan perusahaan. Dalam
menghadapi masalah pajak, akuntan dapat berperan dalam hal perencanaan pajak
(tax planning), pelaksanaan administrasi perpajakan, misalnya mengisi Surat
Pemberitahuan Tahunan (SPT), atau mewakili perusahaan di hadapan kantor pajak.
Tugas akuntan dalam perencanaan pajak di antaranya adalah memberi nasehat tentang
bagaimana meminimalisir pengaruh pajak, apabila secara hukum dimungkinkan.
Nasehat-nasehat tersebut di antaranya adalah pemilihan bentuk badan usaha,
metode akuntansi yang diterapkan dan cara menangani suatu transaksi.
Sistem Informasi
(information system).
Bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun non
keuangan yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif.
Melalui sistem ini diproses informasi yang diperlukan untuk menyusun laporan
kepada pemegang saham, kreditur, badan-badan pemerintah, pimpinan perusahaan,
pegawai dan pihak-pihak lain. Sistem yang dirancang dengan baik akan
memungkinkan pimpinan perusahaan mengidentifikasikan masalah dan menelaahnya
sehingga masalah tersebut dapat ditangani.Beberapa aspek dari suatu sistem
adalah harus dapat menghasilkan informasi pada waktu yang tepat, dalam bentuk
yang bermanfaat dan pada tingkat akurasi yang wajar, dan pada tingkat biaya
yang layak. Tugas seorang akuntan dalam bidang ini dapat meliputi perancangan,
pelaksanaan dan evaluasi suatu sistem dalam perusahaan.
Penganggaran
(budgeting).
Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan
mengenai kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta
analisa dan pengotrolannya. Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan
perusahaan, berisi rencana kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di masa
datang serta nilai uang yang terlibat di dalamnya. Apabila rencana ini
dibandingkan dengan realisasinya, maka ia dapat merupakan alat kontrol di dalam
perusahaan.
Akuntansi
Pemerintahan (governmental acounting).
Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan
transaksi-transaksi yang terjadi di dalam pemerintah, menyediakan laporan
akuntansi tentang aspek kepengurusan (business aspect) dari administrasi
keuangan negara. Di samping itu, bidang ini mencakupi pengendalian atas
pengeluara melalui anggaran negara. Termasuk di dalamnya adalah kesesuaian
dengan ketentuan undang-undang yang berlaku.
Sumber: Seputar Akuntansi
No comments:
Post a Comment