In the Science book exist in apparent motion. In the book History there is a statue. If we want to have knowledge. Happy and immovable reading.

Monday, April 15, 2013

Siti HartinahSoeharto Ibu Utama Indonesia

Kali ni, saya mau membagikan kepada teman-teman salah satu contoh meresensi buku.
resensi yang saya bagikan adalah tugas sekolah. Jadi, pasti ada kesalahan di dalam merensinya. saya mengharapkan kritikan dari teman-teman sekalian.

Selamat membaca .....
   

Meresensi buku by Etikat

Siti HartinahSoeharto Ibu Utama Indonesia

Judul               : Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia
Penulis            : Abdul Gafur
Penerbit           : PT. CITRA LAMTORO GUNG PERSADA
Tahun terbit     : 1994
Tebal               : 598 halaman
Ukuran            : 24x15,2 cm
Jenis kertas      : Linen
ISBN                : 979-8085-12-4

               Setelah menyelesaikan buku yang berjudul “Pak Harto, Pandangan dan Harapannya” pada tahun 1987, timbul niat untuk menulis riwayat hidup Ibu negara kita. Niat dan keinginan yang tulus ini disertai alasan yang kuat dan mendasar saya sampaikan pada beliau di penghujung tahun 1988. Setelah kurang lebih 2 tahun saya menunggu, akhirnya Ibu Tien Soeharto kepada saya menyatakan kesediaannya dengan catatan, wawancara harus diatur sedemikian rupa, sehingga tidak terlalu banyakmenyita waktu beliau yang memang selalu padat dengan perbagai hal.
                 Dalam buku mengenai Ibu Tien soeharto ini, saudara Gafur juga berusaha meletakkan kehidupan Ibu Tien pada latar belakang sejarah daerah kelahiran beliau, wilayah Surakarta, yang terkenal kekhasan sosial-budayanya. Watak dan sifat-sifat keibuan terpuji Ibu Tien Soeharto seperti keibuan yang lembut, kemauan keras, cermat dan teliti sampai ke detail dilihat dan dirasakan sangat menonjol dan telah mewarnai perilaku halus yang tampak selama ini. Sifat keibuan yang beliau mengesankan semua orang telah ikut mewarnai fungsi dan kedudukan beliau, baik sebagai seorang istri prajurit pejuang maupun lebih-lebih sebagai istri Presiden RI.
               Pada waktu menjadi istri seorang prajurit perang, beliau giat mengunjungi pasukan suaminya. Masalah kesejahteraan, sosial dan kemanusiaan menjadi salah satu perhatian yang pokok dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh setelah muncul sebagai Ibu Negara.
               Sebagai ibu negara maupun ibu rumah tangga, beliau telah menjalankan dua fungsi itu secara seimbang, selaras dan serasi, menyatu dalam pembawaan dan kepribadian beliau. Refleksinya resonansinya terlihat dan dirasakan dari perbuatan beliau yang nyata. Perhatian beliau terhadap berbagai ragam masalah - kecil maupun besar – seringkali melahirkan ide dan gagasan baru, perbuatan baru yang sangat berguna bagi kemajuan dan kepentingan bangsa.
               Ide, gagasan dan prakarsa beliau seperti pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), kepeduliannya kepada masalah kemanusiaan, mendinamisasi peranan wanita Indonesia, penghargaan kepada guru, perhatian kepada kesehatan, keluarga berencana dan lingkungan hidup, pembinaan generasi muda melalui gerakan pramuka, proyek pembangunan perpustakaan nasional, rumah sakit bersalin dan pusat kesehatan jantung nasional, panti-panti asuhan, dan lain-lain, tidak akanmungkin menampilkan rupa, wujud, dan isinya seperti sekarang – membanggakan, anggun dan patriotik – tanpa idealisme, imajinasi serta setuhan cipta, rasa, dan karsa beliau.
               Ide-ide dan gagasannya yang berhasil diwujudkan di satu pihak banyak mengandung kekaguman dan kebanggaan, namun di lain pihak mengandung kritik masyarakat. Kadangkala sementara kritikus dari luar negeri ikut nimbrung menyuarakan nada minor dan sumbang. Semua kritik itu tidak satu pun ditanggapi. Tidak menjawab, tidak membantah(banyak kritik tidak berdasar, sering isapan jempol) adalah sikap yang diambil oleh beliau meskipun tidak berarti kritik-kritik itu dianggap angin lalu saja.
               Ibu Tien Soeharto adalah ibu negara yang lama. 20 tahun sebagai ibu negara, dapat di banyangkan betapa sempit waktu yang perlu di sisakan bagi keluarga. Meskipun demikian, Ibu Tien Soeharto tidak pernah terperangkap dalam jaringan kesibukan. Perbuatan dan sumbangsihnya kepada pembangunan bangsa kita, dirasakan ikut memberikan sprektum warna keterlibatan dan keterkaitan peran sejarah wanita Indonesia. Lebih nyata, tampillah beliau sebagai penggerak dan pembangun kaumnya dalam zaman pembangunan yang kian menuntut kehadiran dan keikutsertaan kaum wanita.
               Ikut sertanya kaum wanita dalam perjuangan kemerdekaan dahulu bertambah penting artinya bagi pembangunan bangsa kita di masa sekarang, sebab sejarah menunjukkan bahwa kaum wanita bukanlah kaum lemah. Kaum wanita telah menenjukkan bahwa mereka dapat berjuang untuk bangsa. Kepercayaan kaum wanita bahwa mereka memiliki kekuatan dan kemampuan ini penting, sebab dalam zaman pembangunan inipun wanita harus ikut ambil bagian agar pembangunan bangsa kita dalam arti yang luas benar-benar berhasil.
               Walaupun buku ini hanya terdiri dari 4 bab, tapi berhubung dengan penyusunannya dari satu bagian ke bagian lain begitu koheren dan konprenkesi, menggunakan gaya bahasa yang enak dan populer, maka hati pembaca tergelitik ungkitkan minat dan selera dari ingin membaca saja menjadi ingin belajar dari kandungan isinya.

Sekian...

 

No comments:

Post a Comment