Kali ni, saya mau membagikan kepada teman-teman salah satu contoh meresensi buku.
resensi yang saya bagikan adalah tugas sekolah. Jadi, pasti ada kesalahan di dalam merensinya. saya mengharapkan kritikan dari teman-teman sekalian.
Meresensi buku by Etikat
Siti HartinahSoeharto Ibu Utama Indonesia
Judul : Siti Hartinah Soeharto Ibu
Utama Indonesia
Penulis : Abdul Gafur
Penerbit : PT. CITRA LAMTORO GUNG PERSADA
Tahun
terbit : 1994
Tebal : 598 halaman
Ukuran : 24x15,2 cm
Jenis
kertas : Linen
ISBN : 979-8085-12-4
Setelah menyelesaikan buku yang berjudul
“Pak Harto, Pandangan dan Harapannya” pada tahun 1987, timbul niat untuk
menulis riwayat hidup Ibu negara kita. Niat dan keinginan yang tulus ini
disertai alasan yang kuat dan mendasar saya sampaikan pada beliau di penghujung
tahun 1988. Setelah kurang lebih 2 tahun saya menunggu, akhirnya Ibu Tien
Soeharto kepada saya menyatakan kesediaannya dengan catatan, wawancara harus
diatur sedemikian rupa, sehingga tidak terlalu banyakmenyita waktu beliau yang
memang selalu padat dengan perbagai hal.
Dalam buku mengenai Ibu Tien soeharto ini, saudara Gafur juga berusaha
meletakkan kehidupan Ibu Tien pada latar belakang sejarah daerah kelahiran
beliau, wilayah Surakarta, yang terkenal kekhasan sosial-budayanya. Watak dan
sifat-sifat keibuan terpuji Ibu Tien Soeharto seperti keibuan yang lembut,
kemauan keras, cermat dan teliti sampai ke detail dilihat dan dirasakan sangat
menonjol dan telah mewarnai perilaku halus yang tampak selama ini. Sifat
keibuan yang beliau mengesankan semua orang telah ikut mewarnai fungsi dan
kedudukan beliau, baik sebagai seorang istri prajurit pejuang maupun
lebih-lebih sebagai istri Presiden RI.
Pada waktu menjadi istri seorang
prajurit perang, beliau giat mengunjungi pasukan suaminya. Masalah
kesejahteraan, sosial dan kemanusiaan menjadi salah satu perhatian yang pokok
dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh setelah muncul sebagai Ibu Negara.
Sebagai ibu negara maupun ibu
rumah tangga, beliau telah menjalankan dua fungsi itu secara seimbang, selaras
dan serasi, menyatu dalam pembawaan dan kepribadian beliau. Refleksinya
resonansinya terlihat dan dirasakan dari perbuatan beliau yang nyata. Perhatian
beliau terhadap berbagai ragam masalah - kecil maupun besar – seringkali melahirkan
ide dan gagasan baru, perbuatan baru yang sangat berguna bagi kemajuan dan
kepentingan bangsa.
Ide, gagasan dan prakarsa beliau
seperti pembangunan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), kepeduliannya kepada
masalah kemanusiaan, mendinamisasi peranan wanita Indonesia, penghargaan kepada
guru, perhatian kepada kesehatan, keluarga berencana dan lingkungan hidup,
pembinaan generasi muda melalui gerakan pramuka, proyek pembangunan
perpustakaan nasional, rumah sakit bersalin dan pusat kesehatan jantung nasional,
panti-panti asuhan, dan lain-lain, tidak akanmungkin menampilkan rupa, wujud,
dan isinya seperti sekarang – membanggakan, anggun dan patriotik – tanpa
idealisme, imajinasi serta setuhan cipta, rasa, dan karsa beliau.
Ide-ide dan gagasannya yang
berhasil diwujudkan di satu pihak banyak mengandung kekaguman dan kebanggaan,
namun di lain pihak mengandung kritik masyarakat. Kadangkala sementara kritikus
dari luar negeri ikut nimbrung menyuarakan nada minor dan sumbang. Semua kritik
itu tidak satu pun ditanggapi. Tidak menjawab, tidak membantah(banyak kritik
tidak berdasar, sering isapan jempol) adalah sikap yang diambil oleh beliau
meskipun tidak berarti kritik-kritik itu dianggap angin lalu saja.
Ibu Tien Soeharto adalah ibu
negara yang lama. 20 tahun sebagai ibu negara, dapat di banyangkan betapa
sempit waktu yang perlu di sisakan bagi keluarga. Meskipun demikian, Ibu Tien
Soeharto tidak pernah terperangkap dalam jaringan kesibukan. Perbuatan dan
sumbangsihnya kepada pembangunan bangsa kita, dirasakan ikut memberikan sprektum
warna keterlibatan dan keterkaitan peran sejarah wanita Indonesia. Lebih nyata,
tampillah beliau sebagai penggerak dan pembangun kaumnya dalam zaman
pembangunan yang kian menuntut kehadiran dan keikutsertaan kaum wanita.
Ikut sertanya kaum wanita dalam
perjuangan kemerdekaan dahulu bertambah penting artinya bagi pembangunan bangsa
kita di masa sekarang, sebab sejarah menunjukkan bahwa kaum wanita bukanlah
kaum lemah. Kaum wanita telah menenjukkan bahwa mereka dapat berjuang untuk bangsa.
Kepercayaan kaum wanita bahwa mereka memiliki kekuatan dan kemampuan ini
penting, sebab dalam zaman pembangunan inipun wanita harus ikut ambil bagian
agar pembangunan bangsa kita dalam arti yang luas benar-benar berhasil.
Walaupun
buku ini hanya terdiri dari 4 bab, tapi berhubung dengan penyusunannya dari
satu bagian ke bagian lain begitu koheren dan konprenkesi, menggunakan gaya
bahasa yang enak dan populer, maka hati pembaca tergelitik ungkitkan minat dan
selera dari ingin membaca saja menjadi ingin belajar dari kandungan isinya.
Sekian...
No comments:
Post a Comment